North Extension (NE) Agrotechnopark: Mengubah Lahan Bekas Tambang Menjadi Lahan Pertanian Terpadu dan Konservasi Alam

North Extension (NE) Agrotechnopark: Mengubah Lahan Bekas Tambang Menjadi Lahan Pertanian Terpadu dan Konservasi Alam

North Extension (NE) Agrotechnopark adalah area lahan bekas tambang batubara konsesi PT. Multi Sarana Avindo yang saat ini dikembangkan oleh PT. Anugerah Bara Kaltim sebagai lahan pertanian secara terpadu dan konservasi alam. Terletak di lokasi bekas kegiatan penambangan batubara pit NE, area ini sebelumnya digunakan oleh PT. Multi Sarana Avindo untuk keperluan lain.

Secara administratif, NE Agrotechnopark terletak di Desa Bakungan, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kertanegara. Pengembangan area ini sesuai dengan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) PT. MSA. Rencana pengembangan NE Agrotechnopark mencakup luas lahan sebesar 74,10 hektar yang terdiri dari areal persawahan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan konservasi.

Potensi Pembangunan NE Agrotechnopark

Pengembangan NE Agrotechnopark bertujuan untuk menciptakan area pertanian terpadu yang memanfaatkan lahan bekas tambang batubara secara optimal. Beberapa potensi pembangunan yang akan dikembangkan di NE Agrotechnopark antara lain:

  1. Persawahan: Luas lahan yang dialokasikan untuk persawahan akan dimanfaatkan untuk bercocok tanam padi dan tanaman pangan lainnya. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan NE Agrotechnopark dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal.
  2. Perkebunan: Selain persawahan, NE Agrotechnopark juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai area perkebunan. Berbagai jenis tanaman seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman obat dapat ditanam di lahan ini.
  3. Peternakan: NE Agrotechnopark juga akan mengembangkan sektor peternakan. Peternakan ayam, sapi, kambing, dan ikan dapat menjadi pilihan untuk dikembangkan di area ini.
  4. Perikanan: Lahan bekas tambang batubara yang terisi air dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan. NE Agrotechnopark akan mengembangkan kolam budidaya ikan yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar.
  5. Konservasi: Selain pengembangan sektor pertanian, NE Agrotechnopark juga memiliki peran penting dalam konservasi alam. Area ini akan dijadikan sebagai habitat bagi flora dan fauna lokal, serta dilakukan upaya pemulihan ekosistem yang terdampak oleh kegiatan tambang batubara sebelumnya.

Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Agroindustri

Salah satu aspek penting dari pengembangan NE Agrotechnopark adalah pengembangan potensi pendidikan dan pelatihan agroindustri. Dengan adanya NE Agrotechnopark, diharapkan masyarakat sekitar dapat mengakses pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan pertanian, peternakan, perikanan, dan agroindustri secara umum.

Pembangunan NE Agrotechnopark akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan penutupan kegiatan tambang (mine closure). Proses pembangunan sudah dimulai sejak Februari 2023 dan akan terus berlanjut hingga seluruh area NE Agrotechnopark dapat dimanfaatkan secara optimal.

Dengan pengembangan NE Agrotechnopark, diharapkan lahan bekas tambang batubara dapat diubah menjadi lahan yang produktif dan berkelanjutan. Selain itu, NE Agrotechnopark juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar serta berkontribusi dalam konservasi alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *